Cara Menjaga Keamanan Rekaman CCTV Dari Peretasan
Jakarta, Kompas.com – Keberadaan Closed Circuit Television (CCTV) kini menjadi kebutuhan utama dalam menjaga keamanan di berbagai tempat, mulai dari rumah, kantor, hingga fasilitas publik. Namun, seiring kemajuan teknologi, ancaman peretasan terhadap sistem CCTV pun semakin meningkat. Rekaman CCTV yang seharusnya menjadi alat pengawas, justru bisa menjadi celah bagi pelaku kejahatan siber jika tidak dijaga dengan baik. Lantas, bagaimana cara menjaga keamanan rekaman CCTV dari peretasan? Berikut penjelasan lengkap dari pakar CCTV, Ahmad Fauzi, S.T., M.T., yang telah berpengalaman lebih dari 15 tahun di bidang sistem keamanan elektronik.
Pentingnya Keamanan Rekaman CCTV
Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk memahami mengapa keamanan rekaman CCTV sangat krusial. Rekaman CCTV tidak hanya berisi gambar atau video, tetapi juga data sensitif yang bisa digunakan untuk berbagai tujuan, baik positif maupun negatif. Jika rekaman ini jatuh ke tangan yang salah, privasi penghuni rumah atau karyawan kantor bisa terancam. Bahkan, pelaku kejahatan bisa memanfaatkan rekaman tersebut untuk merencanakan aksi kriminal.
“Banyak orang menganggap CCTV hanya sekadar alat perekam, padahal data yang terekam sangat sensitif. Jika diretas, bukan hanya privasi yang terancam, tapi juga keselamatan,” ujar Ahmad Fauzi.
Ancaman Peretasan pada Sistem CCTV
Peretasan CCTV bukanlah hal baru. Kasus-kasus pembobolan sistem CCTV kerap terjadi, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Modusnya beragam, mulai dari pencurian data rekaman, pengambilalihan kendali kamera, hingga penyebaran rekaman ke publik. Beberapa kasus bahkan melibatkan pemerasan terhadap pemilik rekaman.
Menurut data dari Kaspersky, sepanjang tahun 2023, terjadi peningkatan serangan siber terhadap perangkat Internet of Things (IoT), termasuk CCTV, sebesar 35%. Hal ini menunjukkan bahwa sistem CCTV yang terhubung ke internet sangat rentan jika tidak dilindungi dengan baik.
Langkah-Langkah Menjaga Keamanan Rekaman CCTV
- Gunakan Password yang Kuat dan Rutin Diganti
Langkah pertama yang paling mendasar adalah menggunakan password yang kuat pada sistem CCTV. Hindari penggunaan password default seperti “admin” atau “123456”. Buatlah password dengan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Selain itu, lakukan penggantian password secara berkala, minimal setiap tiga bulan sekali.
“Password default adalah sasaran empuk bagi hacker. Banyak kasus peretasan terjadi karena pemilik CCTV malas mengganti password bawaan pabrik,” jelas Ahmad Fauzi.
- Update Firmware dan Software Secara Berkala
Produsen CCTV secara rutin merilis pembaruan firmware dan software untuk menutup celah keamanan yang ditemukan. Pastikan Anda selalu meng-update perangkat CCTV ke versi terbaru. Jangan abaikan notifikasi pembaruan yang muncul pada aplikasi atau perangkat.
“Firmware yang tidak pernah di-update sangat rentan dieksploitasi. Pembaruan biasanya berisi patch keamanan penting,” tambah Fauzi.
- Batasi Akses Jarak Jauh (Remote Access)
Fitur akses jarak jauh memang memudahkan pemantauan CCTV dari mana saja, namun fitur ini juga membuka peluang bagi peretas. Jika tidak benar-benar diperlukan, sebaiknya matikan fitur remote access. Jika harus diaktifkan, gunakan Virtual Private Network (VPN) untuk mengamankan koneksi.
“Jangan pernah mengakses CCTV dari jaringan publik atau WiFi gratis. Gunakan VPN untuk mengenkripsi data,” saran Fauzi.
- Gunakan Jaringan Internet yang Aman
Pastikan CCTV terhubung ke jaringan internet yang aman dan terpisah dari jaringan utama. Gunakan router dengan fitur firewall dan aktifkan enkripsi WPA3 pada WiFi. Hindari menghubungkan CCTV ke jaringan yang sama dengan perangkat lain yang rentan, seperti komputer atau smartphone yang sering digunakan untuk browsing.
- Aktifkan Fitur Two-Factor Authentication (2FA)
Beberapa sistem CCTV modern sudah mendukung fitur two-factor authentication (2FA). Fitur ini menambah lapisan keamanan dengan meminta kode verifikasi tambahan saat login. Aktifkan fitur ini untuk mencegah akses tidak sah, meskipun password Anda bocor.
- Pantau Log Aktivitas Secara Rutin
Sistem CCTV biasanya memiliki fitur log aktivitas yang mencatat siapa saja yang mengakses sistem dan kapan. Pantau log ini secara rutin untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan. Jika ada akses yang tidak dikenal, segera lakukan tindakan pengamanan seperti mengganti password dan memutus koneksi internet.
- Pilih Produk CCTV dari Vendor Terpercaya
Jangan tergiur harga murah tanpa memperhatikan reputasi vendor. Pilih produk CCTV dari produsen yang sudah terbukti keamanannya dan memiliki layanan purna jual yang baik. Vendor terpercaya biasanya rutin merilis pembaruan keamanan dan menyediakan dukungan teknis.
“Banyak CCTV murah yang tidak memiliki fitur keamanan memadai. Lebih baik investasi sedikit lebih mahal demi keamanan jangka panjang,” tegas Fauzi.
- Enkripsi Rekaman CCTV
Pastikan rekaman CCTV yang tersimpan di perangkat atau cloud sudah dienkripsi. Enkripsi akan membuat data rekaman tidak bisa dibuka sembarangan, meskipun file berhasil dicuri oleh peretas. Konsultasikan dengan teknisi CCTV untuk mengaktifkan fitur enkripsi ini.
- Pisahkan Jaringan CCTV dengan Jaringan Lain
Idealnya, CCTV memiliki jaringan tersendiri yang terpisah dari jaringan komputer atau perangkat lain di rumah/kantor. Hal ini untuk mencegah peretas yang berhasil masuk ke satu perangkat, bisa dengan mudah mengakses CCTV.
- Lakukan Audit Keamanan Secara Berkala
Lakukan audit keamanan sistem CCTV secara berkala, minimal enam bulan sekali. Audit ini bisa dilakukan sendiri atau dengan bantuan profesional. Tujuannya untuk memastikan tidak ada celah keamanan yang terlewatkan.
Tips Tambahan: Waspadai Phishing dan Social Engineering
Selain serangan teknis, peretas juga sering menggunakan metode social engineering atau phishing untuk mendapatkan akses ke sistem CCTV. Jangan mudah memberikan informasi login kepada siapapun, termasuk yang mengaku sebagai teknisi. Selalu verifikasi identitas pihak yang meminta akses ke sistem CCTV Anda.
“Banyak kasus peretasan terjadi karena kelalaian manusia, bukan karena kelemahan sistem. Edukasi pengguna sangat penting,” kata Fauzi.
Dampak Jika Rekaman CCTV Diretas
Jika rekaman CCTV berhasil diretas, dampaknya bisa sangat fatal. Selain kebocoran privasi, pelaku kejahatan bisa memantau aktivitas penghuni rumah atau karyawan kantor, bahkan merencanakan aksi pencurian. Dalam beberapa kasus, rekaman CCTV yang diretas juga digunakan untuk pemerasan atau penyebaran konten pribadi ke publik.
“Jangan anggap remeh keamanan CCTV. Sekali diretas, kerugiannya bisa sangat besar, baik secara materi maupun psikologis,” ujar Fauzi.
Studi Kasus: Peretasan CCTV di Indonesia
Pada tahun 2022, publik sempat dihebohkan dengan kasus peretasan CCTV di salah satu apartemen di Jakarta. Rekaman CCTV yang merekam aktivitas penghuni bocor dan tersebar di media sosial. Kasus ini menjadi pelajaran penting bahwa keamanan sistem CCTV harus menjadi prioritas utama.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga telah mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap ancaman siber, termasuk pada perangkat CCTV.
Peran Teknisi dan Konsultan Keamanan
Dalam menjaga keamanan sistem CCTV, peran teknisi dan konsultan keamanan sangat penting. Mereka dapat membantu melakukan instalasi yang benar, mengatur konfigurasi keamanan, serta memberikan edukasi kepada pengguna. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli jika merasa kesulitan dalam mengamankan sistem CCTV.
Kesimpulan
Menjaga keamanan rekaman CCTV dari peretasan bukanlah tugas yang bisa dianggap sepele. Diperlukan kombinasi antara teknologi, kebiasaan pengguna, dan dukungan dari vendor terpercaya. Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, risiko peretasan bisa diminimalisir secara signifikan.
“Keamanan CCTV adalah investasi jangka panjang. Jangan tunggu sampai terjadi peretasan baru bertindak. Lindungi privasi dan keamanan Anda mulai sekarang,” tutup Ahmad Fauzi.
Dengan meningkatnya ancaman siber, sudah saatnya masyarakat lebih peduli terhadap keamanan sistem CCTV. Jangan biarkan alat yang seharusnya melindungi, justru menjadi pintu masuk bagi kejahatan. Selalu update pengetahuan dan teknologi, serta konsultasikan dengan ahli untuk mendapatkan solusi terbaik.
Referensi:
- Kaspersky Security Bulletin 2023
- Kominfo.go.id
- Wawancara dengan Ahmad Fauzi, S.T., M.T., Pakar CCTV dan Sistem Keamanan Elektronik
Penulis: Tim Redaksi Kompas.com
Editor: Rina Sari
Tanggal: 10 Juni 2024